Damarbanten – Penambangan ilegal yang dilakukan oleh oknum di Gunung Liman Kabupaten Lebak sangat merugikan negara dan merusak lingkungan. Maka perlu adanya peran pemerintah untuk selalu melakukan pengawasan. Hal ini diungkapkan oleh Manager Advokasi Koalisi Kawali Nasional, Fatmata Juliansyah, pihaknya sangat menyayangkan kenapa hal tersebut bisa terjadi, terlebih negara memiliki aparat keamanan yang memadai.
“Sebetulnya penjahat lingkungan akan ada , selama ada kesempatan. Maka seharusnya pelanggaran seperti itu bisa diantisipasi, Artinya perlu dipertanyakan bentuk pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah dalam menjaga lingkungan,” ucap Fatmata kepada damarbanten, Sabtu (24/04/2021).
Dirinya pun menilai, hukum yang ditegakkan di negara Indonesia sangatlah lemah, pasalnya penegakan hukum bukan hanya ketegasan pada saat ada pelanggaran saja. Melainkan, harus ada ketegasan sikap dalam mengantisipasi terjadinya pelanggaran. Koalisi Kawali Indonesia Lestari, Konservasi Lingkungan (NGO), pun akan menuntut Pemda setempat dan Pemerintah Pusat untuk mengusut tuntas tentang kasus ini.
“Kawali berharap agar Pemerintah tidak kecolongan seperti ini lagi, dengan mengerahkan aparatur keamanan yang ada untuk melakukan pengawasan dalam menjaga lingkungan sekitar, dan tidak menganggap remeh kerusakan lingkungan, sekecil apapun itu, Kawali akan terus memonitor perkembangan kasus ini” tutupnya
“Kami sangat kecewa dengan penambangan emas ilegal yang terjadi di Gunung Liman, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak. Warga baduy menghormati alamnya, hutan baduy adalah daerah yang sakral yang harus dijaga kelestariannya” Hal ini di ungkapkan oleh Ketua Mahapeka UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
“Saya sebagai pecinta alam kecewa dengan adanya penggalian lobang tambang emas ilegal ini, apalagi ini bertepatan di daerah baduy, yang dimana daerah baduy sangat terjaga, namun sekarang ada yang mencoba untuk membuat tambang emas secara ilegal dan untungnya belum berjalan jauh,” ujar ketua Mahapeka Fiqri kepada damarbanten Sabtu, (24/04/2021).
Fiqri, sangat menyayangkan dengan adanya perusakan alam akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Terlebih, lokasi tersebut berada di daerah tempat yang disakralkan. “Semoga saja diusut orang yang membuat tambang ilegal, dan apa penyebabnya sehingga mereka bisa berani membuat tambang ilegal disitu?”
Fiqri beranggapan, ada oknum atau orang berkuasa di daerah lebak yang mencoba mengajak para pelaku dan ‘bermain belakang’, membuck up sehingga pelaku yang menggali lobang tersebut tidak segan untuk melakukannya. “mereka (para penambang yang lari –red) berani mencoba untuk membuat tambang ilegal disitu, karena ada ‘orang kuat’ yang ‘’bermain”dan mereka berkeinginan mendirikan tambang di daerah itu,” tegasnya.
“Kita sebagai pecinta alam, lebih ingin menghimbau kepada pemerintah agar lebih banyak memberikan peluang pekerjaan untuk warga sekitar, karena semua itu terjadi karena faktor ekonomi, mereka tidak ingin semena-mena ingin membuat tambang ilegal tapi ada keterpaksaan” tuturnya.
Penulis : Yusuf Haetami