By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: Pendidikan Karakter ala Taman Siswa
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
Budaya

Pendidikan Karakter ala Taman Siswa

Last updated: Mei 2, 2021 9:35 pm
4 tahun ago
Share
3 Min Read
SHARE

Oleh: Swary Utami Dewi

Saya beruntung karena pagi ini, tepat di Hari Pendidikan Nasioanal 2 Mei 2021, bisa mendengar tutur langsung dari Irna HN Hadi Soewito (Irna Hanny Nastoeti Hadi Soewito), dalam webinar bertemakan “Taman Siswa Menuju Seabad”. Irna, yang kini hampir berusia 88 tahun, adalah penulis buku tentang tokoh pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar, yang memiliki nama asli Suwardi Suryaningrat, adalah pendiri Taman Siswa di masa penjajahan Belanda tahun 1922.

Irna merasa bersyukur karena mengenyam pendidikan di Taman Siswa. Ia juga merasa sangat beruntung memiliki pengalaman interaksi yang cukup mendalam dengan Ki Hajar dan istrinya, Nyi Dewantara. Ini memungkinkan Irna bisa menuliskan buku tentang Ki Hajar Dewantara, berjudul: Suwardi Suryaningrat dalam Pengasingan.

Irna, yang banyak menulis buku tentang tokoh nasional dan sejarah Indonesia, masih begitu mengingat dengan baik saat-saat indahnya bersekolah di Taman Siswa dulu. Ia menceritakan bagaimana pendidikan yang diterimanya saat bersekolah di Taman Siswa telah mengubah karakter diri. Irna yang berlatar belakang keluarga mapan, saat mulai bersekolah di Taman Siswa sempat terkaget-kaget bertemu dengan teman-teman sekolah yang memiliki latar sosial yang jauh berbeda dengan dirinya. Misalnya, seorang siswa yang kemudian menjadi salah satu sahabatnya, adalah anak pembuat tempe. Sahabatnya ini sering datang terlambat ke sekolah karena harus menjajakan dulu tempe buatan orang tuanya. Akhirnya Irna mengatakan kepada sang Ibu agar selalu membeli tempe dari sahabatnya tersebut.

Sahabat Irna ini lalu tiap hari datang ke rumah untuk menjual tempe ke keluarga Irna. Kesempatan ini kemudian dipergunakan oleh Irna untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR) bersama sahabatnya ini. Karena sang sahabat biasa melantai, maka Irna juga ikut melantai untuk mengerjakan PR bersama. Bagi Irna pribadi, ini sangat menyenangkan karena sebelumnya ia tidak pernah duduk di lantai karena dilarang orang tua.

Bersekolah di Taman Siswa, di kelas yang begitu sederhana, nyata membuat Irna melek sosial. Ia menjadi tahu bahwa banyak anak memiliki kehidupan sosial yang berbeda. Irna belajar menjadi setara, melihat orang dari pribadi dan kualitas, bukan dari latar keluarga atau hal-hal semu lainnya. Ia juga mempelajari kebiasaan di Taman Siswa bahwa teman juga menjadi sahabat, sahabat juga dianggap keluarga. Rasa kekeluargaan dengan teman-temannya di Taman Siswa terjalin dengan baik. Irna, yang akan berulang tahun ke-88 pada 22 Agustus 2021 nanti, menuturkan Taman Siswa bukan hanya menjadi tempat pembentukan karakter bagi dirinya, tapi juga membuatnya memiliki keluarga yang lebih luas.

Nyata, melalui tutur seorang Irna, tergambar bahwa Taman Siswa memang mendidik murid-muridnya untuk berkarakter baik, misalnya setara. Selain itu, murid tidak hanya dididik untuk berkarakter, tapi juga dididik menjadi manusia bahagia. Persis seperti salam khas Taman Siswa: Salam dan bahagia.

You Might Also Like

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 8 Tampilkan Permainan Tradisional di Seba Baduy
Debus Banten Di lirik Tamu dari Jepang
Lomba Teater Boneka menjadi arena untuk membuka ruang yang Inklusif untuk Sekolah Khusus se Banten
IPSI Banten Tampilkan Debus Pada Peringatan 500 Tahun Kesultanan Banten
Hari Purbakala 14 Juni: Merayakan Warisan dan Kekayaan Masa Lampau
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

Seba Baduy 2024, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Titipkan Tumbuh Kembang Anak

1 tahun ago

Pj Gubernur Banten Al Muktabar Sambut Masyarakat Adat Baduy

1 tahun ago

Tradisi Kawalu dan Seba dalam Masyarakat Baduy: Upacara, Makna, dan Pelestarian Lingkungan

1 tahun ago

Sebanyak 1.500 Warga Baduy Jalani Tradisi Seba Baduy 2024

1 tahun ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?