Damar Banten—Gerakan Masyarakat Sipil Kalimantan Selatan (GEMAS KALSEL) menggelar Webinar Perempuan dan Ekologi yang bertemakan Menyambut Hari Kartini dan Hari Bumi melalui Zoom pukul 13.00 WIB s.d selesai, pada hari Sabtu (01/05/2021).
Acara dihadiri oleh narasumber Dr. Lyta Permatasari (Birokrat, Penulis, Akademisi), Nurka Cahyaningsih (Pegiat Perhutanan Sosial dan Anggota TP2PS), Onna Samada (Pendampig Hutan Desa di Parigi Moutong Sulawesi Tengah dan Nissa Wargadipura (Penggagas Pesantren Ekologi), serta dimoderatori oleh Swary Utami Dewi, diikuti oleh partisipan yang semuanya rata-rata perwakilan komunitas pencinta lingkungan, akademisi dan dari berbagai kalangan.
Dalam kesempatan tersebut, Mantan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia ke-2 tahun 1993-1998 Sarwono Kusumaatmaja; memberikan Keynote Speech pada Webinar Perempuan dan Ekologi tersebut bahwa ada tiga hal yang bisa menghambat harmonisasi alam dan menghambat harmonisasi manusia dengan manusia, yaitu Egoisme, ketamakan dan ketidaktahuan akan ilmu pengetahuan yang bisa menghambat harmonisasi, ketiga hal tersebut selain diluar dari ilmu pengetahuan semua itu hanya bisa dikendalikan oleh rasa “care” atau kepedulian dari manusia terhadap alam, rasa kepedulian tersebut juga dimiliki oleh seorang perempuan yang menjaga dan merawat anaknya hingga besar. Begitupun manusia terhadap bumi harus senantiasa menjaga dan merawat bumi dengan sentuhan-sentuhan pemeliharaan yang baik.
Forum Komunikasi Go Green diwakili Dr. Lyta Permatasari, Sosok Birokrat, Penulis dan Akademisi, menceritakan bahwa menjadi pegiat lingkungan ia ejawantahkan dalam komunitas Forum Komunikasi Go Green yang di launching tahun 2017
“Hal-hal yang dilakukan tujuannya membangun kesadaran bahwa perempuan tidak bisa bergerak sendiri-sendiri, karena kita harus mengutamakan kolaborasi dengan pola perjuangan sinergi berbagi atau partnership in development.” kata Lyta saat menyampaikan persentasi konstribusinya terhadap alam.
Penulis : Siti Mahfudzoh
Baca Selanjutnya : Perempuan dan Ekologi : Langkah Konkrit Merawat Bumi dengan Sentuhan Kasih Sayang (2)
[…] Baca Sebelumnya : Perempuan dan Ekologi: Langkah Konkrit Merawat Bumi dengan Sentuhan Kasih Sayang (1) […]