Sebaiknya pemerintah Indonesia segera menghentikan program PPKM karena tidak ada gunanya lagi. Sebaiknya pemerintah pusat fokus saja menjalankan prokes dan program vaksinasi.
Hal tersebut disampaikan oleh budayawan Uten Sutendy kepada awak media menanggapi sikap pemerintaah yang hingga tanggal 23 Agustus ini belum ada pengumuman tentang kepastian diperpanjang atau menghentikan program PPKM tersebut.
Alasanya menurit Uten Sutendy yang juga dikenal sebagai penulis novel “Baduy sebuah Novel” , selain kecenderungan pandemi saat ini sudah mulai menurun ke arah lebih baik, juga karena kondisi psikologis masyarakat sudah hampir mencapai puncak “memanas.”
Kondisi ini menurut Uten Sutendy yang baru saja mengikuti obrolan dengan para tokoh adat dan kokolot di Baduy Dalam terkait dengan kondisi negara saat ini, sangat berbahaya bagi stabilitas politik nasional yang bisa menimbulkan gerakan kontraproduktif di arus bawah akibat tersumbatnya saluran distribusi ekonomi dan perdagangan di masyarakat.
“Bukan hal yang mustahil jika PPKM diperpanjang lagi bisa menimbulkan gerakan massa di arus bawah yang suluh apinya sudah lama disulut dan disebarkan oleh kelompok tertentu,” kata Uten.
Oleh katena itu, Uten menyarankan agar pemerintah segera membuat langkah-langkah kebijakan ke depan yang lebih soft dan memberi ruang lebih leluasa bagi pergerakan dan perkembangan ekonomi dan perdagangan di tengah masyarakat.
“Hal itu penting agar energi yang selama ini tergumpal di masyarakat bisa segera mendapat saluran yang positif dan agar terhindar bisa dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk menjadi modal pergerakan politik praktis atau sosial yang bersifat destrukrif, ” ujar Uten yang juga dikenal sebagai pengamat sosial politik.
Uten memahami kekhawatiran pemerintah terhada potensi meningkatnya siklus pandemi covid-19 seperti yang terjadi di waktu sebelumnya. Namun menurut Uten hal itu tak akan terjadi karena pandemi covid-19 itu adalah semacam musim. ” Nah saat ini musim itu sudah hampir berlalu,” tegas Uten.
Meski begitu menurut Uten kewaspadaan akan adanya potensi pandemi susulan wajar dan perlu, katena itu pelaksanaan prokes dan program vaksinasi harus terus diintensifkan.
“Justru yang harus lebih diwaspadai saat ini adalah meledaknya rasa prustasi dan kekesalan masyarakat akibat dari tersumbatnya arus ekonomi dan perdagangan di arus bawah. Jika hal itu yang terjadi, tentu akan lebih banyak memakan korban jauh lebih besar dari korban covid-19 itu sendiri, ” kata Uten.
Bukan hanya itu, menurut Uten, efek ledakan frustasi masyarakat akan jauh lebih berbahaya karena bisa menggangu tatanan dan stabilitas sosial politik nasional.
Penulis : Uten Sutendy