Warga Kampung Undar-Andir marak berjualan di sekitar perluasan jalan tol di dekat Kantor Desa Undar-Andir, Kragilan. Mulai dari berjualan air, makanan ringan, hingga makanan berat. Tidak hanya berdagang, warga Undar-Andir juga menyewakan tempat tinggal mereka untuk orang-orang yang bekerja di proyek. Mulai dari 5-10 orang perkamar dengan fasilitas ruangan, alas kasur lipat dan kamar mandi diluar.
Warga Kampung Undar-andir yang menyewakan rumahnya untuk pekerja proyek. Nurul (24) menuturkan, adanya proyek ini bisa membantu perekonomian kelurganya dan warga Kampung Undar-andir. Sudah belasan warga yang menyewakan tempat tinggalnya untuk para pekerja proyek. Dari belasan rumah tersebut, setiap rumah menyewakan 2 hingga 3 kamar yang di isi 5-10 pekerja proyek.
Mandor projek jalan tol, Pak Boy (55) juga merasa lega karena terbantu dengan warga Kampung Undar-Andir. Pasalnya, pekerja proyek bisa tinggal tidak jauh dari lokasi proyek. Sehingga, pekerjaan jalan tol dapat berjalan sesuai jadwal. Selain bersyukur dengan adanya sewa kamar, Pak Boy juga merasa tenang karena kebutuhan makan juga sudah tersedia sehingga tidak perlu jauh-jauh untuk membeli makanan ke warung tegal atau warung padang. Dengan aanya warung-warung milik warga ini, bila hendak mencari makanan, pekerja hanya perlu berjalan sekitar 6-7 meter dari lokasi projek.
Banyak kebutuhan yang diperlukan pekerja proyek, seperti alat mandi, pulsa, kuota, dan lain-lain yang bisa di jadikan ladang usaha warga Kampung Undar-Andir
Peluang usaha ini terbuka untuk semua warga Kampung Undar-Andir. Hanya saja, mereka harus berpikir kreatif agar jenis jualannya tidak sama dengan yang lain. Sehingga semua warga Kampung Undar-andir tidak bersaing dalam mendapatkan rezeki.
.Tentunya, untuk memulai usaha tersebut, warga Kampung Undar-andir harus memiliki modal untuk memulai usahanya, dan pada umumnya memulai usaha dari skala kecil terlebih dahulu, mengingat proyek tersebut hanya dikerjakan selama dua tahun saja.
Penulis: Malisa