By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: Sejarah hari pendidikan nasional
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
Budaya

Sejarah hari pendidikan nasional

Last updated: Mei 2, 2021 2:44 am
4 tahun ago
Share
2 Min Read
SHARE

Damar Banten – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap tanggal 2 Mei oleh seluruh masyarakat Indonesia. Tahun ini bertepatan dengan hari Minggu, 2 Mei 2021.

Hari Pendidikan Nasional tidak terlepas dari peran Ki Hajar Dewantara, seorang Pahlawan Nasional Indonesia dan juga dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional dimana tanggal 2 Mei juga bertepatan dengan hari ulang tahunnya.

Dilansir dari wikipedia, peringatan Hari Pendidikan Nasional berdasarkan surat keputusan Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Ki Hajar Dewantara lahir dari keluarga ningrat Yogyakarta, keluarga Pakualaman, lahir pada 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat.

Ki Hajar Dewantara menamatkan sekolah di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) namun karena kondisinya yang sakit ia tidak melanjutkannya.

Selanjutnya, Ki Hajar Dewantara menjadi wartawan di beberapa surat kabar seperti Sedyotomo, Midden Java, Dr Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara.

Lewat tulisannya ia melakukan kritikan mengenai pendidikan di Indonesia yang hanya di nikmati oleh keturunan Belanda dan orang kaya saja, bahkan tulisannya yang fenomenal dan akhirnya diasingkan ke Belanda yakni “Als ik een Nederlander was” atau ‘seandainya aku orang Belanda.’

Setelah kembali ke Indonesia, Ki Hajar Dewantara kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa. Beliau tidak hanya mendirikan sekolah tetapi juga membuat konsepsi taman siswa yang diakui dalam dunia pendidikan.

Lalu, setelah kemerdekaan Indonesia Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan.

Selanjutnya, untuk mengenang jasa-jasa Ki Hajar Dewantara, setiap tanggal 2 Mei yang merupakan hari lahirnya, pemerintah Indonesia menetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Penulis : Hamidah

You Might Also Like

Debus Banten Di lirik Tamu dari Jepang
Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 8 Tampilkan Permainan Tradisional di Seba Baduy
Lomba Teater Boneka menjadi arena untuk membuka ruang yang Inklusif untuk Sekolah Khusus se Banten
IPSI Banten Tampilkan Debus Pada Peringatan 500 Tahun Kesultanan Banten
Hari Purbakala 14 Juni: Merayakan Warisan dan Kekayaan Masa Lampau
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

Seba Baduy 2024, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Titipkan Tumbuh Kembang Anak

1 tahun ago

Pj Gubernur Banten Al Muktabar Sambut Masyarakat Adat Baduy

1 tahun ago

Tradisi Kawalu dan Seba dalam Masyarakat Baduy: Upacara, Makna, dan Pelestarian Lingkungan

1 tahun ago

Sebanyak 1.500 Warga Baduy Jalani Tradisi Seba Baduy 2024

1 tahun ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?