Jika aku harus teriak
Kemana aku arahkan
Jika aku harus menuntut
Kemana aku tujukan
Sudah ku bilang
Jangan ke rumah sakit untuk saat ini
Bukan aku tak percaya
Tapi para medis sudah kepayahan menyelamatkan orang –
orang tak berdaya
Bukan salah siapa -siapa
Tapi hidup ada taktik dan strategi
Kadang kita lengah, galau dan cemas
Kita orang moderen yang selalu percaya tentang teori- teori kesehatan
Tapi tidak buat aku
Wahai langit dan bumi
Jadilah saksi atas pulangnya sang mentari
Aku tak kuasa terisak
Batin ini sudah remuk
Badan kun lunglai mendengar kepergianmu
Satu – satunya yang kumiliki hanya tinggal semangat yang masih ada di badan ini
Saptu malam aku kehilangan satu langkah kakiku
Kini aku tertatih
Berjalan sempoyongan
Tapi aku tegar dan tetap bisa melangkah
Karena aku melawan dan percaya aku menang
Walau aku paham binatang haram jadah itu mematikan banyak orang
Di lereng gunung slamet dirimu kini bersemayam
Tenang dan damai
Tapi hari ini aku marasa pedih
Batinku terasa robek dan tercabik- cabik
Kini aku merasa sendiri
Hampir aku tak percaya
Tubuhku seperti disambar beledek
Ternyata dirimu menyusul teman kita yang sudah duluan berangkat
Aku teringat apa yang kalian sampaikan kepadaku
Tentang hari esok pasca pandemi
Kita akan bertemu kembali
Menyusun peradaban yang lebih baik
Jika Rendra dikenal sebagai burung merak
Kalian adalah Rajawali
Aku ingat betapa sunyi kalian rasakan
Ketika kita sama- sama berhasil merobohkan tirani
Kini kita melihat keadaan seperti ini
Kita bertiga punya satu pandangan dan semboyan
Kita tidak pernah berhenti berjuang untuk negri ini
Tiga serangkai
Tinggal satu
Eko S Dananjaya, Himawan Sutanto , Munif Laredo.