Damar Banten – Wakil Wal Kota Serang, Nur Agis Aulia mengatakan, penanganan stunting di Kota Serang harus memiliki komitmen yang konsisten. Mengingat pokok masalahnya ada di keluarga, maka Pemerintah Kota Serang, di tahun 2026, akan konsen pada pembentukan keluarga yang bermutu.
Nanti kedepannya, tambah Agis, program pemerintah akan difokuskan untuk keluarga berisiko stunting, seperti kesehatan gratis, sembako gratis, dan Rutilahu.
“Kita tinggal main data saja untuk pemetaannya, by name by address,” ujarnya pada Rapat koordinasi Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (P3S) di Hotel Flamengo, Selasa (20/05/2025).
Pada kesempatan itu, Agis mengungkapkan, banyaknya keluarga berisiko terkena stunting di Kota Serang sekitar 18 ribu, Oleh karena itu, pihaknya akan memfokuskan sasaran program pada keluarga beresiko terkena stunting
Lebih lanjut, Wakil Wali Kota Serang ini juga akan mengajak pihak lain untuk kerjasama penanganan stunting di Kota Serang.
“Nanti kedepan Baznas dan forum CSR harus ikut membantu menangani stunting dan keluarga berisiko terkena stunting,” harapnya.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh para Camat, para Lurah, para Nakes, para kader, dan kader-kader PKK ini, Agis mengharapkan semua pihak serius menangani stunting, dan harus fokus dengan data yang valid, yang terkoordinasi menjadi satu data..

Locus Kegiatan
Pada kesempatan sama, Ketua Pelaksana, Anthon Gunawan yang juga Kepala DP3AKB Kota Serang mengatakan, locus kegiatannstunting ini ada di 20 Kelurahan dari 67 Kelurahan se-Kota Serang.
“Ini upaya konsolidasi peran serta pemangku kebijakan sampai tingkat Kelurahan, dalam pelaksanaan P3S di Kota Serang,” ucapnya., sebagimana dilansir lama Serangkota.go.id.
Lebih lanjut, Anthon juga menyebutkan banyak program terkait penangan stunting dan keluarga berencana di DP3AKB Kota Serang.
“Kita ada program Quick Win, salah satunya gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting), taman asuh sayang anak (Tamasya), gerakan ayah teladan Indonesia (Gaki), Lansia Berdaya, SuperApps Keluarga Indonesia,” sebutnya.
Kemudian, Anthon juga menuturkan memiliki tim dalam menangani stunting di Kota Serang, yaitu sebanyak 533 tim pendamping keluarga berisiko stunting, yang 1 tim terdiri dari 3 orang (Kader, Nakes, PKK), Sedangkan penanganan secara Spesifik dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, dan Scientific yang ada diilakukan setiap OPD. (**)
Penulis: Widi