Damar Banten – Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Provinsi Banten menyiapkan 11 Atlet untuk ikut berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) di Kabupaten Jayapura Papua dibulan oktober mendatang.
Pada Pekan Olahraga Nasional sebelum-sebelumnya IPSI Banten hanya memberangkatkan sekitar 4 atlet saja, namun pada tahun ini berkat peserta dan pelatihnya yang semangat dalam mengukir prestasi sehingga IPSI Banten mampu memberangkatkan 11 orang atlet untuk berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.
“Alhamdulillah, berkat semangat dari para peserta dan pelatih tahun ini kita mengirim 11 orang untuk berlaga di PON Papua, yang sebelum-sebelumnya kita hanya memberangkatkan hanya 4 atlet saja.” Ujar Ajat Sudrajat, Ketua IPSI Provinsi Banten.
IPSI Banten akan terus berusaha memaksimalkan persiapan untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional, mulai dari memfasilitasi latihan para peserta dan pelatihnya agar tetap bersemangat dalam mengukir prestasi hingga membuat harum pesilat yang ada di Provinsi Banten yang memang terkenal dengan jawaranya.
“Kami akan maksimalkan fasilitas untuk para peserta dan pelatih agar semangat dalam mengukir prestasi”. Imbuhnya.
Para peserta direkrut diambil dari peserta yang menjuari Pekan Olahraga Provinsi. Kemudian dilatih kembali untuk dipersiapkan ke Pekan Olahraga Nasional.
Ia mengaku bahwa kesulitan yang sebelumnya itu banyak gagal dipra pon wilayah, karena para peserta masih menyatu dengan gerakan silat tradisional yang memang silat tersebut lebih identik pada bela diri sehingga gerakannya menyerang pada bagian-bagian yang memang dilarang untuk dipukul, karena dalam kompetisi tinggkat nasional maupun daerah ada aturan-aturannya salah satunya hanya bisa memukul dibagian dada sampai ke perut saja. Sedangkan jurus-jurus tradisional yang ada di Provinsi Banten ini banyak yang menyerang ke bagian yang memang dilarang.
“dulu kami memang sulit mengirim atlit sebanyak itu, karena ada banyak aliran silat tradisional yang gerakannya mengarah ke bagian yang dilarang oleh aturan berlomba.” Katanya.
Ia menilai silat tradisional itu sangat bagus, akan tetapi untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional harus bisa merubah gerakan dan tidak harus melupakan silat tradisioanl, karena ada aturan-aturan yang harus dipatuhi.
“Silat Tradisional harus tetap dilestarikan.” Katanya
Menghadapi kendala tersebut IPSI Banten meminta kepada para pengurus IPSI yang ada di Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten serta para pejabat yang berwenang agar terus bersama-sama mendukung program-program IPSI Banten yang sudah dibuat.
“Kami meminta kepada semua pengurus IPSI yang ada di Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten serta para pejabat yang berwenang agar tetap mendukung program kami.” Tutupnya.
Penulis : Iqbal