Karena Pandemi dan Bank Banten Collapse, APBD banyak dianggarkan ulang.

Damar Banten— Pansus I DPRD Provinsi Banten menggelar rapat pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Gubernur Banten Tahun Anggaran 2020 dilanjutkan dengan rapat pleno yang berlangsung di Gedung Serba Guna DPRD Provinsi Banten pada Kamis (15/04/2021).

Dalam pembahasan LKPJ tersebut, Wakil Ketua Pansus Hadi Mawardi fraksi PAN mengatakan bahwa Pansus I melakukan LKPJ rutin setahun sekali guna perbaikan kinerja seluruh OPD Provinsi Banten.

“LKPJ itu laporan keterangan pertanggung jawaban selama 1 tahun 2020 kemudian kita kaji dan kita evaluasi tahun 2021, tujuannya untuk kinerja perbaikan seluruh OPD Provinsi Banten dalam rangka memberikan catatan hasil capaian dan kekurangan yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Banten.” Ujar Hadi saat dimintai keterangan.

Selain itu dalam rapat Pansus I yang digelar secara tertutup tersebut, Hadi juga mengungkapkan adanya kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan yang dianggarkan dan direncanakan karena Covid-19 sehingga imbasnya ke seluruh sektor.

“Rapat Pansus I LKPJ  kali ini banyak nomenklatur kegiatan yang tidak terlaksana karena kita fokus ke penanganan Covid-19, 2020 itu kita mengalami pandemi yang akhirnya bukan hanya persoalan kesehatan tapi merambat ke ekonomi, pendidikan, budaya dan kemana-mana seluruh sektor jadi APBD kita banyak yang dianggarkan ulang.” ujar Hadi.

Selain Covid-19, peristiwa Bank Banten collapse pun menjadi persoalan kinerja APBD Pemerintah Provinsi Banten sehingga harus mengatur ulang anggaran.

“Di tahun 2020 ada dua peristiwa yang mempengaruhi juga terhadap kinerja APBD kita yang pertama Covid dan yang kedua Bank Banten itu juga mempengarhui terhadap kinerja pemprov. Jadi banyak yang semula nya dianggarkan direncanakan karena ada peristiwa tadi akhirnya terjadi beberapa refocusing anggaran.” tambah Hadi.   

Hal senada juga diasampaikan oleh Anggota Banggar atau Badan Anggaran Pansus I Muhammad Faizal fraksi partai Golkar bahwa anggaran yang telah direncanakan banyak yang diatur ulang dalam rapat-rapat khusus.

“Bagaimana target kita tidak terlaksana, kendalanya kan banyak, ada covid dan collapse nya bank Banten, kemudian kita revisi anggarannya untuk sektor-sektor yang lain yang bisa digeser-geser namun tidak terlalu jauh dari anggaran yang telah direncanakan di awal.” kata Faizal.

Penulis : Siti Mahfudzoh

BERITA TERKAIT

Apa pendapat anda tentang berita diatas

- Advertisement -spot_img

PALING SERING DIBACA

- Advertisement -spot_img

Terkini