By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: Luar Biasa: 3.800 Kades Perempuan Rapat Bareng. Bahas Apa?
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
Kesra

Luar Biasa: 3.800 Kades Perempuan Rapat Bareng. Bahas Apa?

Last updated: Juni 9, 2021 6:39 pm
4 tahun ago
Share
4 Min Read
Menteri PPA, Bintang Puspayoga
SHARE

Damar Banten – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,  Selasa (8/6/2021), menggelar  Rapat Koordinasi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA)

Rapat  yang  dihajatkan untuk penguatan literasi bagi perempuan dan anak itu digelar secara offline di Perpustakaan Nasional, dan secara daring melalui zoom meeting. Acara dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga; Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar; Kepala Perpustakaan Nasional, dan dihadiri tak kurang dari 3.800 kepala desa perempuan di seluruh Indonesia. 

Pada kesempatan itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan  dan Perlindungan Anak,  Bintang Puspayoga mengatakan, isu ketimpangan gender masih menjadi salah satu masalah yang dihadapi Indonesia, khususnya bagi perempuan. 

Hal itu terlihat dari jauhnya selisih Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG), dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) antara perempuan dan laki-laki.

“Ketika kita melihat dari Indeks Pembangunan Manusia, yang mengukur kualitas hidup manusia dari aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, dari sana kita melihat selisih IPM antara laki-laki dan perempuan masih sangat menganga besar. Ini menjadi PR kita bersama,” kata Bintang. 

Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menunjukan,  tingkat IPM laki-laki pada tahun 2020 sebesar 75,98, sedangkan IPM perempuan baru  mecapai 69, 19

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) ,  Abdul Halim Iskandar

Dana Pendukung.

Pada kesempatan sama, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) ,  Abdul Halim Iskandar mengatakan,  dana desa sangat memberikan ruang untuk menangani permasalahan perempuan dan anak. 

Oleh karena itu, Halim mengajak para kepala desa perempuan untuk memulai menata desa agar persoalan perempuan dan anak bisa diselesaikan mulai dari level desa. 

“Saya yakin kepala desa dan masyarakat desa mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi,” ucap Abdul Halim Iskandar. 

Dikemukakannya, Kemendes PDTT saat ini sedang fokus dengan pemutakhiran Data Berbasis SDGs Desa dalam rangka menghasilkan potret kondisi desa terhadap semua persoalan dan seluruh potensi yang dihadapi, baik dari segi problematika maupn dari  segi potensi.  

Lebih lanjut ,  Halim mengatakan,  SDGs Desa memberikan ruang seimbang antara pemetaan atas berbagai permasalahan sekaligus pemetaan atas potensi yang dimiliki desa. 

“Sehingga kita ada masalah, kita punya potensi dan bagaimana memanfaatkan potensi ini untuk menyelesaikan masalah,” ucapnya. 

Hingga saat ini data yang berhasil diunggah ke Sistem Informasi Desa sudah sebanyak 38.533 Desa dengan 25.571.830 Kepala Keluarga dengan total warga mencapai 75.429.368 orang.

“Hal ini menunjukan sudah 65 persen warga desa yang terdata dengan merujuk data BPS warga yang tinggal didesa sebanyak 118 juta jiwa yang setara 44 persen,” katanya. 

Dengan kondisi ini, ketika kita bisa menyelesaikan semua permasalahan ditingkat desa, hal itu sama artinya dengan sudah mendukung proses penyelesaian masalah perempuan dan anak sebesar 43 persen.. 

Halim Iskandar optimis pada akhir Juli mendatang,  proses pemutakhiran data berbasis SDGs Desa akan tuntas. 

Berdasarkan data-data itu, jelasnya, kita  bisa lebih jeli lagi melihat  persoalan  da potensi yang ada di desa.

Penulis: Hamidah

You Might Also Like

Wamenkeu Pastikan Pelayanan Terbaik Kepulangan Jemaah Haji
Menteri PU: 65 Sekolah Rakyat Selesai Juli
Nur Agis Aulia: Penanganan Stunting Harus Konsisten
Gila, Bill Gate Sumbangkan 99 Persen Kekayaannya Untuk Kemanusiaan
Pemerintah Apresiasi Gates Foundation
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

Sumber Foto: BPMI Setpres-RI

Prabowo: Minimal 100 Sekolah Berasrama Setiap Tahun

2 bulan ago

Jemaah Haji Delay 28 Jam, Kemenag: Garuda Tidak Profesional

12 bulan ago

Hari Bhayangkara ke-78, Al Muktabar Raih Penghargaan Atas Sinergi Dalam Membantu Tugas Polda Banten

12 bulan ago

Pj Gubernur Banten Al Muktabar Ikuti Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-78

12 bulan ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?