Damar Banten – Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day diperingati oleh seluruh negara-negara di dunia setiap tanggal 5 Juni. Tahun ini diperingati pada hari Sabtu, 5 Juni 2021.
Masalah lingkungan menjadi permasalahan yang cukup serius dan sudah menjadi perhatian negara hingga saat ini. Seperti penebangan pohon, pembakaran hutan, dan permasalahan mengenai kerusakan alam yang berpotensi merusak ekosistem menjadi permasalahan yang cukup serius.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia pertama kali dicetuskan pada tahun 1972. Masalah lingkungan hidup menjadi perhatian serius di negara-negara di dunia. Pada saat itu, kabut asap menyelimuti eropa sementara di negara Jepang menjalar penyakit Minamata.
Hal tersebut diakibatkan karena pada tahun 1960-an terjadi penebangan dan pembakaran hutan, dan limbah industri yang tidak dikelola dengan baik.
Kekhawatiran negara-negara di dunia mengenai lingkungan mencapai pucaknya. Hingga akhirnya, pada tanggal 5 Juni 1972 PBB mengadakan konferensi tentang Lingkungan Manusia yang berlangsung di Stockholm, Swedia.
Usulan mengenai diperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia disampaikan oleh Jepang dan Senegal. Dalam konferensi tersebut disepakati beberapa hal yaitu :
- Deklarasi Stockholme. Dalam deklarasi tersebut berisi prinsip-prinsip yang harus digunakan dalam mengelola lingkungan hidup di masa depan melalui penerapan hukum lingkungan internasional.
- Rencana Aksi. Hal ini mencakup perencanaan dalam hal pemukiman, pengelolaan sumber daya alam, pengendalian pencemaran lingkungan, pendidikan serta informasi mengenai lingkungan hidup.
- Dibentuknya United Nations Environment Program (UNEP) yaitu badan PBB yang menangani program lingkungan dan berpusat di Nairobi, Kenya, Afrika.
Kemudian, pada tanggal 15 Juni 1972, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi (A/RES/2994(XXVII) dan menetapkan 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Dikutip dari laman Geneva Environment Network (GEN), tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021 adalah Ecosystem Restoration atau Restorasi Ekosistem.
Restorasi ekosistem berarti membantu pemulihan ekosistem yang telah rusak atau rusak, serta melestarikan ekosistem yang masih utuh. Ekosistem yang lebih sehat, dengan keanekaragaman hayati yang lebih kaya menghasilkan manfaat yang lebih besar seperti tanah yang lebih subur, hasil kayu dan ikan yang lebih besar, dan simpanan gas rumah kaca yang lebih besar.
Restorasi dapat terjadi dalam banyak cara, misalnya melalui penanaman aktif atau dengan menghilangkan tekanan sehingga alam dapat pulih dengan sendirinya.