Tangerang – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kembali menyelenggarakan Wisuda pada Sabtu (10/7/21) secara daring. Mengusung tema “Peluang Industri Kreatif dan Turisme Selama dan Pasca Pandemi”, UMN mengundang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno untuk memberikan sambutan.
Di wisuda yang ke-20 ini, UMN meluluskan sebanyak 336 wisudawan yang siap menjadi insan kreatif di dunia kerja. Wisuda XX UMN diselenggarakan secara daring menggunakan aplikasi Zoom dan disiarkan secara langsung melalui channel Youtube Universitas Multimedia Nusantara.
Wisuda kali ini masih menggunakan teknologi augmented reality dalam proses pemindahan toga wisudawan. Suasana haru dan bahagia terlihat dari wajah-wajah wisudawan yang sebagian besar didampingi orang tua dari rumah masing-masing.
Rektor UMN, Dr Ninok Leksono, MA dalam sambutannya mengungkapkan keprihatinan atas pandemi yang terjadi. Namun, di balik keprihatinan tersebut, Ninok merasa kagum atas komitmen wisudawan dalam menjalani proses belajar hingga selesai.
“Anda semua kami banggakan, meskipun pandemi, anda semua bisa terus selesaikan tugas kuliah. Sungguh anda semua adalah insan yang tabah. Jadikan ketangguhan ini untuk menjadi semangat di perjalanan berikutnya,” ungkap Ninok.
Ninok juga berpesan terhadap lulusan agar menyikapi era media sosial dengan kedewasaan. Terdapat banyak informasi di media sosial, namun di saat yang sama juga banyak kebohongan. Adanya kedewasaan dalam bermedia sosial, alumni nantinya dapat memilah informasi. Hal ini menjadi modal penting dalam bersikap di era ini.
“Dengan kelulusan ini, anda semua menjadi alumni UMN. Jadilah alumni yang membanggakan, baik bagi almamater dan bagi bangsa dan negara. Terus kembangkan keahlian masing-masing untuk bisa berkontribusi dalam perkembangan zaman,” tutup Ninok.
Ketua LLDIKTI Wilayah III DKI Jakarta, Prof. Dr. Agus Setyo Budi mengungkapkan, perguruan tinggi dituntut berlari kencang karena pesatnya kemajuan teknologi di dalam berbagai industri.
“Perguruan tinggi harus bergandengan tangan dengan industri untuk berjalan bersama. Program Merdeka Belajar menjadi langkah dalam menjembatani keduanya,” ungkap Agus.
Melanjutkan sambutannya, Agus memberikan apresiasi kepada UMN yang telah banyak menyumbang prestasi di LLDIKTI Wilayah III.
“UMN merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di LLDIKTI Wilayah III. Selama 16 tahun berdiri, terus memberikan sumbangsih untuk masyarakat. UMN menjadi perguruan tinggi akreditasi A dengan fasilitas & tenaga pendidik yang mumpuni,” ungkap Agus mengapresiasi UMN.
Turut hadir juga CEO Kompas Gramedia, Lilik Oetama yang menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan UMN. Lilik mengajak wisudawan untuk bisa terus berkarya dan menjadi lulusan yang kreatif meski dalam kondisi yang sulit.
“Teruslah berinovasi dan menjadi insan kreatif di tengah kondisi yang sulit akibat pandemi covid-19 yang kita hadapi bersama saat ini. Jadikan tantangan ini menjadi penyemangat dan pembelajaran diri untuk berani mengatasi segala rintangan demi menggapai masa depan yang gemilang,” ungkap Lilik.
Pada kesempatan ini, Lilik kembali mengingatkan ungkapan yang pernah disampaikan oleh pendiri Kompas Gramedia dan UMN, Jakob Oetama kepada setiap lulusan UMN.
“Pendidikan tidak hanya menghasilkan anak-anak muda yang punya ilmu, tetapi juga tahu untuk apa ilmunya. Tetaplah menjadi pribadi yang produktif, adaptif, inovatif, dan berprestasi merajut karya bagi almamater, sesama, dan Bangsa Indonesia,” terang Lilik.
UMN luluskan wisudawan terbaik dan cendekia utama pada wisuda XX
Lulusan terbaik diberikan kepada Carissa Komalasari, Wisudawan prodi Informatika 2017. Carissa mendapat predikat ini karena meraih prestasi akademik tertinggi dengan nilai IPK 3,98.
Selama berkuliah Carissa aktif mengikuti berbagai kegiatan termasuk menjadi asisten laboratorium selama empat semester untuk empat mata kuliah yang berbeda.
Menurut Carissa, prestasi bisa diraih dengan menetapkan tujuan dan motivasi di setiap saat. Pengalaman ini ia dapat di program Mentoring UMN dimana program ini merupakan kegiatan memperkenalkan budaya 5C Kompas Gramedia ke pada mahasiswa baru UMN.
“Dari program mentoring UMN saya ditugaskan untuk menentukan goals dengan 5 SMART criteria yang ingin dicapai. Goal saya saat itu masih seputar prestasi, sehingga relevan hingga akhir perkuliahan. Kertas “Is My Goal S.M.A.R.T” inilah yang saya tempel di depan meja kerja untuk memotivasi, and somehow it does work!,” ujar Carissa.
Tak hanya mengejar prestasi, menurut Carissa mahasiswa harus perlu aktif untuk memperluas jejaring dan pengetahuan. Selama di UMN ada banyak organisasi dan kegiatan yang bisa diikuti sesuai minat masing-masing.
“Kita juga bisa jadi peserta dan mendapat banyak insight baru dari seminar dan workshop yang diadakan organisasi lain. Mau aktif menyusun acara, sangat possible. Mau ikut lomba, wadahnya tersedia. Mau ikut kegiatan olahraga atau bela diri, ini juga tersedia dan beragam. Dari segi akademis, para dosen khususnya prodi Informatika sangat terbuka terhadap perspective lain, oleh sebab itu saya merasa nyaman untuk berdiskusi, serta tentunya memperoleh banyak insight baru,” jelas Carissa yang saat ini sedang merintis bisnis sembari bekerja sebagai Software Engineer di KodeFox.
Prestasi berikutnya diraih oleh Cecilia Angieta Winata, wisudawan Prodi Film 2017 yang meraih predikat Cendekia Utama. Ia mendapat prestasi ini karena aktif mengembangkan soft skillsnya selama berkuliah di UMN.
Cendekia Utama yang berhasil meraih IPK 3,96 ini aktif mengikuti kegiatan, baik di dalam maupun di luar kampus. Beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang sudah diikuti adalah J-Cafe, Masterpiece Magz Generasi ke-6, dan organisasi lainnya.
Selama berkuliah, Cecilia mengaku mendapat banyak dukungan fasilitas dari UMN. Laboratorium komputer dan fasilitas peminjaman pen tablet yang dimiliki UMN sangat mendukung proses perkuliahan mahasiswa yang mengambil peminatan Animasi ini.
“Hampir semua proses pembuatan animasi dilakukan secara digital, laboratorium komputer yang dilengkapi dengan hardware dan software mendukung mahasiswa sehingga bisa berkarya secara maksimal. Fasilitas peminjaman pen tablet juga sangat bermanfaat, karena banyak mahasiswa yang tidak memungkinkan untuk membawa pen tablet-nya ke kampus, sehingga mahasiswa bisa pinjam dan menggunakannya sesuai durasi kelas,” ungkap Cecilia.
Cecilia yang saat ini sudah bekerja sebagai ilustrator di Ayoo Kreasi juga mengungkapkan, lingkungan kampus UMN sangat nyaman dan kondusif untuk proses belajar.
“Lingkungan UMN enak banget untuk dijadikan tempat perkuliahan. Banyak penghijauan jadi udara lumayan segar, tata letak ruangan dan gedung dibuat kondusif sehingga tidak mengganggu kelas-kelas lain, serta stafnya sangat ramah dan mau membantu mahasiswa,” ujarnya.
Pada periode Wisuda XX ini, juga terpilih wisudawan terbaik yang mewakili masing-masing program studi (prodi). Di program sarjana, terpilih sebelas wisudawan terbaik yakni: Carissa Komalasari S. dari prodi Informatika; Jupriadi T. dari prodi Manajemen; Cecilia Angieta Winata dari prodi Film; Elisa dari prodi Akuntansi; Kevin Alexander dari prodi Sistem Informasi; Eldad Efata dari prodi Desain Komunikasi Visual; Markus Aminius Gielbert dari prodi Teknik Fisika; Esther Shakadina Abiel Husodo dari prodi Ilmu Komunikasi; Nathasya Danniella Djapri dari prodi Jurnalistik; Michelle Faustine Gunawan dari prodi Arsitektur; Emilio Yudhatama dari prodi Teknik Elektro.
Sementara untuk program pascasarjana Magister Manajemen Teknologi, Kevin Suryadi terpilih menjadi Wisudawan Terbaik dan Stefanus Bambang Widiatnolo terpilih menjadi Cendekia Utama.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ajak Wisudawan Jadikan Krisis Menjadi Peluang Bisnis
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno turut memberikan sambutan dalam wisuda UMN kali ini. Sandiaga menyampaikan bahwa pandemi kali ini menciptakan berbagai ekosistem yang baru.
Ekosistem baru yang bertumbuh didominasi pada penggunaan media digital. Media digital dengan beragam bentuk ini menuntut para pelaku di dalam ekosistem untuk turut beradaptasi dan bertransformasi.
“Mari kita bangun sinergi untuk pulihkan perekonomian nasional dengan terus melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” ajak Sandiaga dalam sambutannya sebagai Menteri Parekraf.
Sebagai seorang pengusaha, Sandiaga menyampaikan bahwa bisnis terbaik mampu memiliki peluang untuk tumbuh berkembang saat krisis. Maka, krisis akibat pandemi ini bisa dijadikan kesempatan bagi siapapun dalam membangun bisnis yang terbaik.
“Saya yakin jika sebagian (wisudawan-wisudawati) memulai bisnis setelah diwisuda nanti, peluang untuk menjadi sukses semakin besar. Semoga pengetahuan dan keterampilan yang sudah didapat bisa diaktualisasikan dan bisa bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Sandiaga mendorong wisudawan untuk berkarya.
Di akhir, Sandiaga menutup sambutannya dengan mengingatkan kembali pesan pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama yang disampaikan kepadanya. Jakob Oetama berpesan padanya untuk terus berusaha berkontribusi dalam hidup berbangsa dan bernegara. Sandiaga berharap, lulusan kampus yang juga didirikan Jakob Oetama ini bisa ikut memaknai pesan ini.
“Pak Jakob Oetama pernah menyampaikan kepada saya, bahwa teruslah memberikan yang terbaik kepada bangsa dan negara, sukses untuk kita semua!” tukasnya.
Penulis : Risky/Gusman