Damar Banten – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat bekerjasama dengan Indonesia Anti Doping Organization (IADO), menggelar Sosialisasi dan Edukasi Anti Doping kepada Pelatih, Atlet dan Pengurus cabang olahraga di Banten pada Selasa (22/08/2023) di The Royale Krakatau Hotel, Kota Cilegon, Banten.
Kabid Sportscience dan IPTEK Olahraga KONI Pusat Lili Sudarwati mengatakan, kegiatan ini merupakan kerjasama antara IADO dengan KONI yang di hadiri oleh pendukung olahraga yang ada di Banten.
“Sosialisasi doping ini atas kerjasamanya IADO dengan KONI pusat dalam usaha untuk memerangi doping, amanat dari ketua KONI atlet dapat berprestasi tanpa Doping. Kegiatan ini sangat baik sekali karena yang hadir dari beberapa unsur. Dokter, pengurus KONI Banten, pelatih dan atlet” kata Lili Sudarwati.
Lili mengatakan bahwa sejauh ini kasus doping semakin menurun, melihat dari perkembangan PON sebelumnya sampai sekarang dan berharap atlit tidak menggunakan doping karena banyak zat-zat yang terkandung dalam doping tersebut.
“Indikator kasus doping semakin menurun, bisa di lihat PON Jawa Barat 12 kasus lalu PON Papua turun menjadi 5 kasus, harapannya semakin kita mengasosiasikan dapat zero. Tapi banyak-banyak kasus karena ketidak pahaman, misalnya dari jamu dan herbal. Kami mencoba mensosialisasikan bahwa dalam jamu dan herbal terdapat zat-zat mengandung Doping” kata Lili.
Sementara itu, Anggota KONI Banten Ajat Sudrajat juga mengatakan bahwa pernah terjadi pada kasus PON Papua kepada atlet binaraga yang menguntungkan Banten.
“Ketika PON Papua kemaren Kita dari Banten binaraga mendapatkan juara urut ke dua juara pertamanya dari Aceh, tapi ternyata setelah di cek Doping juara emasnya terkena Doping dan akhirnya Banten diuntungkan dengan kondisi tersebut. Emas yang di Aceh dicabut dan akhirnya di berikan kepada Banten” kata Ajat Sudrajat.
Penulis : Andre