Sesosok mayat pria, belakangan diidentifikasi bernama Abdullah Bahari (56), ditemukan mengapung di empang Kubang Puji, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Banten. Sekitar jam 15.30 Wib, mayat di temukan oleh seorang warga pemilik empang . Terkejut dengan temuan itu , dia langsung melaporkannya kepada kepala desa, dan pihak kepolisian setempat.
“Pas lagi ngasih makan udang, dari kejauhan , terlihat benda putih-putih. Saya kira itu cuma sampah plastik. Saya biarkan saja.Setelah selesai kasih makan udang, saya berniat untuk membuang sampah plastik itu. Eh, pas saya tarik pake kayu kok agak berat, terus saya tarik lagi sampe pinggir, eh itu kepalanya nongol. Ternyata mayat. Nah, pas tau itu mayat, saya langsung laporan ke Kades sama minta bantuan ke warga buat evakuasi mayatnya” Ucap Nasim warga pertama yang menemukan mayat tersebut.
Mnejawab damarbanten.com, Kanit Reskrim Polsek Pontang , Bripka Melka menduga, almarhum memiliki riwayat penyakit epilepsi (Ayan). Disaat penyakit tersebut kambuh, di lokasi tersebut tidak ada satu orang pun di situ. Sehingga, korban tercebur ke empang. Karena tidak ada satu pun warga yang mengetahuinya, nyawa korban tidak tertolong.
Leih lanjut, Melka menyampaikan, pihaknya tidak melakukan otopsi lantaran keluarga almarhum keberatan. Alhasil, almarhum langsung di serahkan ke pihak keluarga.
“Untuk sementara ini pihak keluarga tidak menginginkan otopsi, tadi kita udah buat surat pernyataan dengan anaknya, bahwa keluarga tidak ingin mengotopsi almarhum,” sambung Melka.
“Almarhum meninggal karna punya penyakit yang memang udah akut. Kesaksian tetangga dan warga juga membenarkan bahwa almarhum mempunyai penyakit epilepsi,” kata Melka saat di wawancarai damarbanten.
Anak tertua almarhum, Juanda(24) mengatakan, ayahnya pergi keluar rumah sekitar jam 2 siang dalam keadaan sehat dan tidak ada tanda-tanda penyakit nya akan kambuh. Saat mayat ayahnya di temukan, dirinya sedang memancing ikan, tapi tidak lama kemudian mendapat telepon teman. Dikabarkan, ayah nya meninggal.
“Sayakan lagi mancing posisinya, terus temen nelepon saya ngasih tau kalo bapak udah meninggal. Pas tau itu, saya langsung pulang kerumah,” ucapnya lirih bernada sedih.
Penulis: Fiqri Udayana