BK muda adalah seorang arsitek yang mampu meletakkan komponen bangsa yang harus terdesain bersatu. Tentu dia juga arsitek benaran, alumni ITB.
Islamisme dipercaya BK mempunyai jawaban untuk melawan penindasan. Namun, BK lebih percaya pada Sosialisme. Tentu saja ini keniscayaan, karena Islamisme mengalami kemerosotan, setelah kekalahan Khalifah Ustmaniyah, dalam perang dunia pertama. Sebaliknya, Sosialisme mulai berjaya, khususnya setelah keberhasilan Revolusi Bolshevik, di Rusia.
Baik di dalam esai “Nasionalisme, Marxisme dan Islamisme”, 1926, Pledoi “Indonesia Menggugat”, 1930 maupun surat-surat atau tulisan tentang Islam dari Ende dan Bengkulu, menunjukkan BK percaya kemampuan ideologi Islam tersebut, sebagai sebuah “worldview”. Misalnya, PSI (Partai Sariket Islam), sebuah partai yang didirikan Tjokroaminoto, sebagai kelangsungan Syerikat Islam (SI), sering dikutip BK dalam pledoinya sebagai Islam yang revolusioner, yang ditiru PNI. Sebaliknya, kritik BK terkait masyarakat Islam, dan ulamanya, memang acapkali dilontarkannya, terkait yang terpasung dengan Islam sebagai ajaran ritual semata, yang kurang menggali Islam sebagai ajaran revolusioner.
Teguh Santosa
Mantan Wakil Rektor Universitas Bung Karno (UBK)
Baca Sebelumnya : anti kapitalisme dan oligarki
Baca Selanjutnya : persatuan nasional yang temporer