By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: Perjalanan Intelektual Karl Marx: Dari Trier ke London
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
Feature

Perjalanan Intelektual Karl Marx: Dari Trier ke London

Last updated: Mei 13, 2024 11:30 am
1 tahun ago
Share
3 Min Read
SHARE

Damar Banten – Karl Marx lahir di Trier, Jerman, pada 5 Mei 1818. Meskipun awalnya menekuni studi hukum di Universitas Bonn pada tahun 1835, minatnya beralih ke filsafat setelah pindah ke Universitas Berlin, di mana ia dipengaruhi oleh ide-ide Hegel dan penafsirannya seperti Bruno Bauer dan Ludwig Feuerbach.

Setelah meraih gelar doktor pada tahun 1841 dengan disertasinya tentang perbedaan antara ide-ide Demokritus dan Epicurus, Marx memasuki dunia jurnalisme untuk mencari nafkah. Dia menjadi wartawan untuk Rheinische Zeitung, sebuah koran liberal-demokrat, sebelum akhirnya pindah ke Paris untuk bekerja pada Deutsch-Franzosische Jahrucher setelah koran sebelumnya dibredel oleh pemerintah Prusia pada tahun 1843.

Di Paris, Marx mengeksplorasi bidang ekonomi, politik, sejarah, dan filsafat, dan berteman dengan Friedrich Engels, yang juga tertarik pada pemikiran Hegel. Bersama Engels, mereka menulis The Holy Family, Selected Writings, sebuah kritik terhadap filsafat Bauer. Keluarga Marx kemudian pindah ke Brussels karena tekanan politik di Berlin.

Di Brussels, Marx mendirikan Communist Correspondence Committee untuk menghubungkan komunis di seluruh dunia dan menulis bersama Engels dalam karya-karya yang mengkritik filsafat populer Jerman dan Prancis serta ide-ide sosialis.

Pada tahun 1847, Marx berpartisipasi dalam kongres kedua Liga Komunis di London, di mana The Communist Manifesto, manifesto politik yang terkenal, diterbitkan. Dalam manifesto ini, Marx dan Engels menyampaikan visi mereka tentang masyarakat yang bebas dan adil.

Perjalanan hidup Marx penuh dengan perpindahan dari Paris ke Jerman, kembali ke Paris, dan akhirnya menetap di London, tempat dia menghabiskan sisa hidupnya. Di sana, dia melanjutkan karya jurnalismenya dengan menulis artikel untuk New York Tribune dan menerbitkan berbagai karya, termasuk Das Kapital (1867) yang terkenal.

Marx juga berpartisipasi dalam gerakan politik reformasi dan sering terlibat dalam konflik dengan anggota komunis dan sosialis lainnya. Meskipun ia tidak sempat menyelesaikan jilid kedua dan ketiga dari Das Kapital, karya-karya tersebut kemudian diterbitkan atas usaha Engels setelah kematiannya pada tahun 1883.

Menurut Marx, konsep-konsep Hegel, khususnya dalam kaitannya dengan studi sejarah, membentuk dasar filsafatnya. Dia melihat bahwa proses sejarah adalah manifestasi progresif dari ‘Pikiran’, di mana konflik dan pertempuran membawa menuju kesadaran kolektif akan kebebasan. Dalam karyanya, Marx menelusuri evolusi hubungan antara tuan dan budak yang dijelaskan oleh Hegel, yang menggambarkan proses pembebasan manusia dari alienasi dan pertindasan.

Penulis: Ilham Aulia Japra

You Might Also Like

Andra Soni : Anak Petani Hingga Ketua DPRD Provinsi Banten
Kesultanan Utsmaniyah di Bawah Kekuasaan Sultan Mehmed II: Penaklukan Konstantinopel
Napoleon Bonaparte: Dinobatkan sebagai Raja Italia
Jan Pieterszoon Coen dan Genosida di Banda: Sebuah Sejarah Kelam Penjajahan Belanda
Peranan Taman Siswa Dalam Membangun Kesadaran Pendidikan dan Kemerdekaan di Indonesia
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

Perkembangan Pendidikan dan Pengajaran di Indonesia: Dari Akhir Abad ke-19 hingga Awal Abad ke-20

1 tahun ago

Paulo Freire: Pendidikan Kaum Tertindas dan Pembebasan Manusia

1 tahun ago

Perbandingan Antara “Das Kapital” Karya Karl Marx dan “The Wealth of Nations” Karya Adam Smith: Korelasi dan Relevansinya di Zaman Sekarang

1 tahun ago

Perubahan Sosial dan Politik di Banten Selama Masa Pendudukan: Dari Penjajahan Belanda Hingga Kedatangan Jepang

1 tahun ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?