Damar Banten – Karl Marx dan Adam Smith adalah dua pemikir ekonomi terkemuka yang meninggalkan warisan yang besar dalam sejarah pemikiran ekonomi. Karya-karya mereka, “Das Kapital” oleh Marx dan “The Wealth of Nations” oleh Smith, tidak hanya menjadi dasar bagi dua ideologi ekonomi yang berlawanan, yaitu kapitalisme dan sosialisme, tetapi juga memberikan wawasan yang dalam tentang struktur ekonomi dan peran individu di dalamnya. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi perbedaan dan korelasi antara kedua karya ini serta relevansinya di zaman sekarang.
“Das Kapital” oleh Karl Marx
“Das Kapital” adalah karya monumental yang ditulis oleh Karl Marx, seorang filsuf, ekonom, dan teoretikus revolusioner asal Jerman. Buku ini terdiri dari tiga volume yang membahas berbagai aspek kapitalisme, termasuk eksploitasi tenaga kerja, akumulasi modal, dan kontradiksi inherent dalam sistem kapitalis. Marx menguraikan teori nilai kerjanya yang kontroversial, yang menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkannya.
Salah satu konsep utama dalam “Das Kapital” adalah alienasi, di mana Marx menggambarkan bagaimana pekerja kehilangan kontrol atas pekerjaan mereka sendiri dan menjadi terasing dari hasil kerja mereka sendiri dalam sistem kapitalis. Marx juga memperdebatkan ketimpangan ekonomi yang semakin besar antara pemilik modal dan pekerja, serta teori jatuhnya tingkat keuntungan dalam jangka panjang sebagai akibat dari persaingan antar kapitalis.
“The Wealth of Nations” oleh Adam Smith
Sebaliknya, “The Wealth of Nations” adalah karya yang ditulis oleh Adam Smith, seorang ekonom dan filsuf moral Skotlandia. Buku ini diterbitkan pada tahun 1776 dan dianggap sebagai salah satu karya terpenting dalam ekonomi klasik. Smith meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kekayaan suatu bangsa dan menyatakan bahwa kebebasan ekonomi dan persaingan bebas adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Smith menguraikan konsep-konsep seperti keuntungan mutlak dan komparatif, divisi kerja, dan tangan tak terlihat pasar. Ia percaya bahwa tindakan individu untuk mencapai keuntungan pribadi mereka akan menghasilkan keuntungan yang paling besar bagi masyarakat secara keseluruhan. Persaingan bebas di pasar akan mengarah pada alokasi sumber daya yang efisien dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Perbandingan dan Korelasi
Meskipun Marx dan Smith memiliki pandangan yang berbeda tentang ekonomi, ada beberapa korelasi antara karya-karya mereka. Keduanya mengakui peran penting kapitalisme dalam pembentukan masyarakat modern dan menyoroti konsekuensi sosial dan ekonomi dari sistem ini. Meskipun demikian, mereka memiliki pendekatan yang berbeda dalam menganalisis dan mengevaluasi kapitalisme.
Sementara Smith memandang kapitalisme sebagai motor pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, Marx melihatnya sebagai sumber ketidaksetaraan dan eksploitasi. Smith menekankan peran positif dari inisiatif individu dan persaingan pasar dalam meningkatkan kesejahteraan, sementara Marx menyoroti alienasi dan kesenjangan kelas yang terkait dengan kapitalisme.
Di zaman sekarang, kedua karya tersebut tetap relevan dalam memahami dinamika ekonomi global. Meskipun kapitalisme masih menjadi sistem dominan di banyak negara, kritik terhadap ketidaksetaraan ekonomi dan eksploitasi tenaga kerja terus berkembang. Konsep-konsep yang diuraikan oleh Marx, seperti alienasi dan eksploitasi, masih relevan dalam konteks ketidaksetaraan ekonomi modern dan perjuangan pekerja untuk hak-hak mereka.
Di sisi lain, prinsip-prinsip persaingan bebas dan alokasi sumber daya yang efisien yang dijelaskan oleh Smith tetap menjadi pijakan bagi kebijakan ekonomi dalam banyak negara. Namun, ada juga pemikiran yang mengkritik pandangan Smith tentang pasar bebas sebagai solusi untuk semua masalah ekonomi, terutama dalam konteks krisis finansial global dan ketidaksetaraan yang semakin meningkat.
“Das Kapital” karya Karl Marx dan “The Wealth of Nations” karya Adam Smith adalah dua karya yang sangat berpengaruh dalam sejarah pemikiran ekonomi. Meskipun keduanya memiliki pendekatan yang berbeda terhadap analisis ekonomi, keduanya memberikan wawasan yang berharga tentang struktur ekonomi kapitalis dan peran individu di dalamnya. Di zaman sekarang, keduanya tetap relevan dalam memahami dinamika ekonomi global dan mengeksplorasi solusi untuk ketidaksetaraan ekonomi dan ketimpangan sosial.
Penulis: Ilham Aulia Japra