By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: Mengenal Syekh Manshuruddin dan Karomahnya
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
Feature

Mengenal Syekh Manshuruddin dan Karomahnya

Last updated: April 4, 2024 11:52 pm
1 tahun ago
Share
2 Min Read
SHARE

Damar Banten – Syekh Manshuruddin merupakan salah satu cerita rakyat yang berkaitan erat dengan penyebaran agama Islam di Wilayah Banten.

Syekh Maulana Manshuruddin dikenal dengan nama Sulthan Haji. Beliau adalah putra Sultan Agung Abdul Fattah Tirtayasa.

Makom Keramatnya terletak di Kp. Cikadueun, Desa Cikadueun, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Menurut cerita yang berkembang, Syekh Maulana Manshuruddin terkenal sakti dan dapat bersahabat dengan harimau. Kepada Damar Banten, inghu (31/02024), Kang Asep, salah satu muzawir di Makom Karomah Syekh Maulana Manshuruddin mengisahkan,
pada suatu letika, ketika Syekh Manshur berjalan kesebuah hutan, tiba-tiba Beliau mendengar suara harimau yang merintih kesakitan. Lalu, Syekh Manshurudin menghampiri harimau yang terjepit pada suatu pohon besar. Beliau menolong harimau tersebut, dan melepaskannya dari himpitan kayu. Setelah dibebaskan, harimau tersebut mengaung dan menunduk dihadapan Syekh Maulana Manshuruddin. Akhirnya, harimau itu dipakaikan kalung di lehernya, dan diberi nama Si Pincang atau Raden Langlang Buana atau Ki Buyut Kalam.

Setelah sekian lama menyiarkan Islam ke berbagai daerah Banten dan sekitarnya, Syekh Maulana Manshuruddin meninggal dunia pada Tahun 1672M dan di makamkan di Desa Cikaduen, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Hingga kini, makam Syekh Maulana Manshuruddin ramai dikunjungi sebagai wisata religi dari berbagai daerah.

Penulis : Mita Afriyani

You Might Also Like

Andra Soni : Anak Petani Hingga Ketua DPRD Provinsi Banten
Kesultanan Utsmaniyah di Bawah Kekuasaan Sultan Mehmed II: Penaklukan Konstantinopel
Napoleon Bonaparte: Dinobatkan sebagai Raja Italia
Jan Pieterszoon Coen dan Genosida di Banda: Sebuah Sejarah Kelam Penjajahan Belanda
Perjalanan Intelektual Karl Marx: Dari Trier ke London
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

Peranan Taman Siswa Dalam Membangun Kesadaran Pendidikan dan Kemerdekaan di Indonesia

12 bulan ago

Perkembangan Pendidikan dan Pengajaran di Indonesia: Dari Akhir Abad ke-19 hingga Awal Abad ke-20

12 bulan ago

Paulo Freire: Pendidikan Kaum Tertindas dan Pembebasan Manusia

1 tahun ago

Perbandingan Antara “Das Kapital” Karya Karl Marx dan “The Wealth of Nations” Karya Adam Smith: Korelasi dan Relevansinya di Zaman Sekarang

1 tahun ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?