By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Damar BantenDamar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama Damar Banten
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Video
Reading: Beginilah Nelayan Berbagi Tangkapan (3)
Share
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Damar BantenDamar Banten
  • Beranda
  • Utama
  • Seputar Banten
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Wisata-Budaya
  • Olahraga
  • opini
  • Figur
  • Seputar Banten
  • Komunitas
  • Utama
  • Ekonomi – Bisnis
  • Wisata dan Budaya
  • Olah Raga
  • Figur
  • Sorotan
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
© 2025 Damar Banten.
Feature

Beginilah Nelayan Berbagi Tangkapan (3)

Last updated: Maret 26, 2021 7:38 pm
4 tahun ago
Share
2 Min Read
SHARE

baca sebelumnya: Berapa Banyak Udang Didapat Nelayan? (2)

Tentu saja, hasil penjualan tersebut dibagi proporsional antara pemilik kapal, dan ABK kapal.  “Pemilik kapal mendapat jatah dua bagian, tapi jika pemilik kapal ikut melaut juga, dia juga mendapat bagian sebagai ABK.

Sistem yang berlaku umum di Tirtayasa, yaitu misalnya anggota tim operator kapal berjumlah 4 orang, maka pendapatan tangkapan harus dibagi enam, yaitu 4 ABK + 2 (untuk pemilik kapal). 

“Jadi kalau dapat 20 kg (@Rp70 ribu), maka total pendapatan berjumlah Rp.1,4 juta. Lalu dipotong dulu modal kerja Rp.170 ribu, sehingga sisa Rp. 1,33 juta. Nah, angka ini lalu dibagi enam, dan diperoleh angka Rp. 221,66 ribu. Pembagian selanjutnnya, pemilik kapal mendapat jatah  Rp.443,3 (2x  Rp.221,66 ribu). Bila, pemilik kapal juga ikut melaut bersama, maka yang menjadi hak dia bertambah menjadi Rp.664,9 ribu (Rp.443,33  ribu+ 221,66 ribu), sementara tiga awak lainnya mendapat bagian Rp.221,66 ribu/orang.

Hasil udang yang dijual ke pengepul, langsung dijual Kembali ke pasar ikan di daerah Jakarta bahkan bisa masuk ke perusahaan.

Sibli (60) sebagai pengepul udang mengatakan,”Udang dari nelayan kita bawa ke pasar ikan, kalo ada perusahaan yang minta barang ya kita kirim ke perusahaan.” Ujarnya.

H. Marsim, Niko, dan warga Desa Lontar lainnya kini bisa tersenyum lebar karena musim udang laut yang didapat cukup baik. Lebih dari cukup dari pelipur lara musim paceklik melaut dua bulan.

Penulis: Iqbal

You Might Also Like

Andra Soni : Anak Petani Hingga Ketua DPRD Provinsi Banten
Kesultanan Utsmaniyah di Bawah Kekuasaan Sultan Mehmed II: Penaklukan Konstantinopel
Napoleon Bonaparte: Dinobatkan sebagai Raja Italia
Jan Pieterszoon Coen dan Genosida di Banda: Sebuah Sejarah Kelam Penjajahan Belanda
Perjalanan Intelektual Karl Marx: Dari Trier ke London
1 Komentar
  • Ping-balik: Berapa Banyak Udang Didapat Nelayan? (2) - Damar Banten

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Find Us on Socials

Berita Terkait

Peranan Taman Siswa Dalam Membangun Kesadaran Pendidikan dan Kemerdekaan di Indonesia

1 tahun ago

Perkembangan Pendidikan dan Pengajaran di Indonesia: Dari Akhir Abad ke-19 hingga Awal Abad ke-20

1 tahun ago

Paulo Freire: Pendidikan Kaum Tertindas dan Pembebasan Manusia

1 tahun ago

Perbandingan Antara “Das Kapital” Karya Karl Marx dan “The Wealth of Nations” Karya Adam Smith: Korelasi dan Relevansinya di Zaman Sekarang

1 tahun ago

Damar BantenDamar Banten
© 2025 Damar Banten | PT. MEDIA DAMAR BANTEN Jalan Jakarta KM 5, Lingkungan Parung No. 7B Kota Serang Provinsi Banten
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?