Damar Banten – Setelah pemerintahan kolonial Belanda menghapus Kesultanan Banten, keadaan menjadi semakin kacau dan tatanan sosial hampir runtuh. Beberapa pemimpin muncul untuk memandu rakyat yang tidak puas dengan kekuatan dominan asing. Pada tahun 1809, sekelompok perampok di Teluk Lada mengibarkan bendera pemberontakan sebagai protes terhadap kerja paksa yang berlebihan yang diberlakukan oleh Gubernur Jenderal Daendels.
Perampokan ini dimanfaatkan untuk memperjuangkan kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Belanda. Sultan Banten memberikan perlindungan kepada pemimpin pemberontakan atas nasihat ulama dan bangsawan Kesultanan Banten.
Daendels mencurigai keterlibatan Sultan Aliuddin dalam perampokan dan menugaskan penasihat untuk memantau aktivitasnya. Namun, strategi ini gagal menghentikan perlawanan, dan perampokan terus mengganggu keamanan daerah. Pasukan Belanda mengalami kekalahan dalam pertempuran melawan pemberontak yang dipimpin oleh Pangeran Achmad dengan strategi perang gerilya.
Para pemberontak terus menguatkan posisi mereka di daerah Pamarayan, yang menjadi markas sulit dijangkau oleh pasukan Belanda. Mereka dipimpin oleh tokoh seperti Mas Djakaria, seorang ulama yang memiliki kekuatan mistik, dan Pangeran Achmad, keturunan bangsawan. Kedua tokoh ini memimpin perlawanan melawan pemerintahan kolonial Belanda dengan strategi politik dan militer.
Ketika situasi semakin tidak kondusif, pemerintah Inggris melakukan intervensi untuk mengakhiri pemberontakan. Mayor Yule ditugaskan untuk menangkap pemimpin pemberontakan dan memulihkan keamanan di Banten. Dengan berhasilnya penangkapan Pangeran Achmad, kekuasaan pemberontak mulai surut, dan situasi di Banten menjadi lebih stabil.
Namun, Mas Djakaria tetap menjadi ancaman bagi pemerintah Inggris, dan upaya untuk mengakhiri perlawanan yang dipimpinnya terus dilakukan. Setelah dijanjikan pengakuan otoritasnya, Mas Djakaria malah ditangkap dan diasingkan oleh pemerintah Inggris, mengakhiri dominasinya di Banten.
Dengan demikian, pemberontakan di Banten mencerminkan perjuangan melawan penjajahan kolonial dan peran penting tokoh-tokoh lokal dalam memimpin perlawanan. Meskipun menghadapi tantangan besar, intervensi pemerintah Inggris akhirnya berhasil mengembalikan stabilitas di Banten.
Penulis: Ilham Aulia Japra